Di pelosok Dusun Busu, Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, hiduplah seorang peternak yang memulai segalanya dari nol. Namanya kang Erik, seorang yang dulunya bekerja sebagai buruh dolok kayu, namun kini dikenal sebagai salah satu peternak kambing yang berkembang dan mandiri.
Tahun 2000: Awal yang Tak Direncanakan
Perjalanan kang Erik di dunia peternakan dimulai pada tahun 2000, bukan karena cita-cita, tapi karena keinginan menambah penghasilan. Ia memelihara beberapa ekor kambing Jawa Randu dan kambing pedaging, sambil tetap bekerja sebagai tukang kayu. Dengan modal kecil, Erik merawat 5 induk dan 3 pejantan di kandang sederhana di samping rumahnya.
Tanpa rencana besar, kambing-kambing itu terus berkembang. Dalam beberapa tahun, jumlahnya mencapai 27 ekor. Kandang pun tak lagi muat, dan kang Erik mulai berpikir lebih serius untuk memperluas skala usahanya.
2017: Kandang Baru dan Kambing Unggul
Tahun 2017, kang Erik membangun kandang yang lebih representatif dan mulai mencoba jenis-jenis kambing baru seperti:
- Etawa Cross
- Border
- Safera
- Senduro
Perlahan, kang Erik memperluas jenis ternaknya, baik untuk kebutuhan qurban, pembibitan, maupun kontes lokal.
Tanpa Rencana Jual-Beli, Tapi Rezeki Mengalir
Awalnya, jual-beli kambing bukan rencana utama. kang Erik sendiri mengaku tak pernah merencanakan jadi blantek (makelar hewan ternak). Namun, karena banyak teman-temannya yang datang langsung ke kandang untuk membeli, akhirnya ia pun terpikir: “Kenapa tidak sekalian terjun ke dunia perblantekan?”
Dengan modal nekat, pengalaman, dan keberanian, kang Erik mulai menekuni jual beli kambing secara terbuka. Ia tidak hanya beternak, tapi juga membantu menyediakan kambing untuk acara hajatan, aqiqah, dan qurban.
Breeding dan Pelayanan Hajatan
Kini, kang Erik lebih fokus pada breeding — terutama jenis Etawa Cross dan kambing hias. Tak hanya itu, ia juga menyediakan layanan kambing untuk acara hajatan seperti aqiqah, serta menyediakan bibitan kambing untuk pemula yang ingin belajar beternak bersama.
kang Erik membuka diri untuk berbagi ilmu, karena menurutnya, “kalau kita sukses sendirian, ya biasa. Tapi kalau sukses bareng, itu luar biasa.”
Peternakan sebagai Tabungan dan Ladang Rezeki
Bagi kang Erik, beternak kambing kini bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah bentuk investasi masa depan. Sambil menabung untuk keperluan keluarga, usaha peternakan ini telah menjadi ladang rezeki yang halal dan berkah. Ia bersyukur karena usaha kecil yang dulu dimulai tanpa rencana besar, kini mampu membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga, dan bahkan menginspirasi pemuda lain di Dusun Busu.
Penutup: Dari Kampung, Untuk Masa Depan
Kisah kang Erik adalah bukti bahwa kesuksesan bisa dimulai dari kandang sederhana, asalkan ada ketekunan, kejujuran, dan keberanian untuk belajar. Dari Dusun Busu, kang Erik telah membuktikan bahwa peternakan rakyat bisa tumbuh menjadi usaha yang mandiri, bermanfaat, dan menginspirasi.
0 Comments:
Posting Komentar