Cikal Bakal Desa Sukopuro
Asal-usul Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang tidak diketahui secara pasti tahun berdirinya. Namun, konon sejarah desa ini bermula setelah terjadi pergolakan dan peperangan di tanah Jawa, khususnya di Kerajaan Mataram Jawa Tengah.
Dikisahkan ada tujuh orang perintis, terdiri dari enam pria dan seorang wanita, yang meninggalkan daerah asalnya menuju ke arah Jawa Timur. Awalnya mereka menetap di Winongan, Kabupaten Pasuruan. Setelah beberapa lama, rombongan ini melanjutkan perjalanan ke arah selatan dan mulai membuka hutan di berbagai wilayah.
Tempat-tempat persinggahan tersebut antara lain:
- Satu orang membuka hutan di Pateguhan Desa Argosari.
- Satu pria dan satu wanita membuka hutan di Loduwur Desa Sidomulyo.
- Dua orang membuka hutan di Bayung Kepuh Desa Sukopuro.
- Dua orang membuka hutan di Loring Desa Sukopuro.
- Satu orang membuka hutan di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.
Pembukaan Hutan Sukopuro
Tokoh penting dalam sejarah pembukaan hutan di Sukopuro adalah Ki Basiyah alias Resotaruno dan Ki Rebo alias Resodjoyo. Saat membuka hutan di wilayah Loring, mereka menemukan pohon elo besar dalam keadaan kering (garing) di sebelah barat antara dua jembatan menuju Desa Sidomulyo. Dari sinilah muncul sebutan “Loring”, yang berasal dari kata elo garing.
Setelah hutan berhasil dibuka, pendatang lain mulai berdatangan dan menetap. Ki Rebo alias Resodjoyo kemudian diangkat sebagai bekel desa, di bawah pemerintahan Kecamatan Pakis.
Penetapan Nama Sukopuro
Pada 12 Juli 1924, Pemerintah Hindia Belanda melakukan penggabungan beberapa wilayah menjadi satu desa dengan nama Sukopuro. Nama ini berasal dari kata:
- Suko (suka/gemar)
- Puro (gapura, pintu, jalan keluar, juga bermakna memberi maaf).
Jika digabung, Sukopuro berarti “suka memberi jalan keluar/petunjuk dan suka memberi maaf”.
Perubahan Nama Dusun di Sukopuro
Seiring terbentuknya Desa Sukopuro, beberapa dusun mendapatkan nama baru, yaitu:
- Loring → Sukopuro
- Kodok → Karangrejo
- Bayung → Kepuh
- Cincing → Pandanrejo
- Sumberpitu → tetap menggunakan nama Sumberpitu
Asal-usul Nama Dusun
- Karangrejo: dari kata Kodok/Katak yang hidup di kubangan air sekitar makam umum, airnya tidak pernah kering sepanjang tahun.
- Kepuh: dari tanaman kacang panjang (lembayung) yang merambat di pohon kepuh.
- Pandanrejo: dari kata cincing-cincing (mengangkat celana/kain saat berjalan di jalan menanjak dan licin), serta tumbuhnya tanaman pandan di kawasan tersebut.
- Sumberpitu: berasal dari banyaknya sumber mata air di daerah tersebut, berjumlah tujuh.
Sukopuro di Masa Perjuangan
Pada masa revolusi melawan penjajah Belanda maupun Jepang, Desa Sukopuro Jabung Malang menjadi jalur penting perlintasan para pejuang gerilya. Bahkan, sekitar tahun 1948, Sukopuro sempat dijadikan ibu kota Kecamatan Jabung sebelum akhirnya dipindahkan ke Desa Kemantren.
Kesimpulan
Sejarah Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang menunjukkan bahwa desa ini memiliki akar kuat dari perjalanan para leluhur Jawa setelah masa peperangan Mataram. Dengan perpaduan nilai sejarah, budaya, dan perjuangan, Sukopuro bukan hanya sekadar desa agraris, tetapi juga bagian penting dari sejarah masyarakat Malang.
0 Comments:
Posting Komentar