Busu Djaman Biyen - KECAMATAN JABUNG | KAMPUNG ADAT | DUSUN BUSU MALANG | KABUPATEN MALANG
Kampung adat jaman dulu dimana ada busu pada masa lalu tanpa adanya penerangan. dan merasakan keadaan kampung masa itu
Pawai wayang orang di kampung adat
Penampilan para pemain ludruk organik yang pemainya dari warga kampung dan basik mereka bukan pemeran seni
Pertujukan wayang kulit oleh dalang cilik.

Kamis, 16 November 2017

Busu Djaman Biyen

10 November adalah hari pahlawan. Dalam rangka memperingati hari pahlawan, masyarakat Dusun Busu mengadakan acara ber-tema Djaman Biyen. Menampilkan hiburan rakyat seperti ludruk organik, tari iring tamu. Sebuah acara sederhana bermodalkan guyub rukun semua warga.

Bertempat di sepanjang jalan RW 03, acara tersebut di gelar pada malam hari Tanggal 10 November 2017. Pengaturan / setting tempat mengusung jaman biyen. Tidak ada penerangan listrik di sepanjang jalan tersebut. Pengunjung akan menemukan stand-stand sederhana berisikan makanan dan jajanan jaman biyen seperti tiwul, gatot, dsb. Sajian makanan atau suguhan tersebut dapat dinikmati oleh semua pengunjung secara gratis.



" Selain suguhan dan konsep acara yang sederhana namun luar biasa, ada sesuatu yang sangat luar biasa dan istimewa. Yaitu semangat silaturrahmi, gotong royong serta guyup rukunnya semua warga Busu. Betapa istimewanya mereka menghormat dan menjamu tamu... Rasa kekeluargaan serta seduluran yang sangat terasa. Ini yang sudah langka di masa sekarang ini. Akan tetapi Busu masih memelihara tradisi dan budaya yang hebat tersebut. Dan sebernarnya hal inilah yang menjadi Ruh dari keseluruhan acara tadi..Iya, sebuah acara tentang tradisi, adat dan budaya. Sudah sangat layak jika hal ini di munculkan kembali dimanapun. Terima kasih Busu, malam ini kami belajar banyak tentang hidup, tentang manfaat, kegembiraan dan kebahagiaan. Salam sejahtera, semoga semesta merestui. "

"BELAJAR DARI BUSU"
  By  Pak Irul "Gubuk Baca Lentera Negeri"  Penerima penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka.

JANGAN BICARA PARIWISATA
Kalau pada alam, sumber air, sungai dan pohon kamu tidak hormat
 
Kalau pada sesama kamu tak menghormatinya setara 
Kalau hingar bingar kamu jadikan ukuran dan bukan makna kemanusiaan 
Kalau mengatur lalu lintas manusia saja terlalu banyak alasan. 
Sepenggal pesan dari Kampung Busu. 
Aku tertunduk ... dan belajar banyak hal. By Kristanto Budiprabowo "Founder and Director at makoNga - The Art of Appreciation"




" Sehari di busu saya pribadi dikejutkan banyak hal, apa yang tidak saya dapati di kota, keindahan itu ada di dusun ini. Keindahan berbagi, keindahan gotongroyong, keindahan kasih sayang, keindahan kekeluargaan, keindahan hidup sederhana, dan keindahan alamnya. Sangat disayangkan bila kabar ini terhenti pada saya dan anda.. Sebarkan seluasnya, semoga menjadi satu keindahan yang berkah untuk mahluk hidup dan alam ini."

By Nasai Oinyil Sabrang Panuluh "Freelance Photojournalist"




Pict By Mrs. Charlotte Blackburn 


Melalui ludruk organiknya, acara tersebut mengenalkan awal mula bagaimana sebuah pemukiman Busu tercipta. Tidak mudah bagi para pendahulu untuk melakukan babat alas di Bumi Busu ini. Ada begitu banyak perjuangan yang mereka lakukan demi memberikan pemukiman terbaik untuk anak cucu-nya sampai hari ini. Alam yang indah ini mari kita jaga dan kita lestarikan, guyub rukun dan adat santun ayo kita terapkan. 


10 November 2017. Selain sebagai hari pahlawan. juga menjadi hari bersejarah bagi warga dan pengunjung di acara ini. Karena hari itu kita bisa melihat dan menyaksikan kehidupan sekaligus suasana jaman biyen. Dan itu semua membuat kita bersyukur atas kehidupan yang kita miliki saat ini.



    " فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ "
" Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan ”
Then which of the favors of your Lord will you deny "
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan "

( QS. Ar Rahman : 55 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tingggalkan komentar sesuka Anda di kolom yang tersedia...


-Terimakasih telah berkunjung-