Tembang Asmarandana Makna Lirik dan Ajaran Hidup Jawa

 

https://www.kampungadat.com/2025/09/tembang-asmarandana-makna-lirik-dan-ajaran-hidup-jawa.html

Apa Itu Tembang Asmarandana?

Tembang Asmarandana merupakan salah satu tembang macapat yang sangat populer di Jawa. Selain indah dilantunkan, tembang ini juga menyimpan pitutur luhur atau nasihat kehidupan. Isi liriknya mengajarkan manusia untuk rajin tirakat, prihatin, sabar, dan narima, agar hidup mendapatkan berkah.

Beberapa bait dalam tembang ini diambil dari Serat Wulangreh Pupuh 11, karya luhur yang ditulis oleh Sri Pakubuwono IV. Di dalamnya tersimpan pesan moral yang masih relevan hingga sekarang.


Lirik Tembang Asmarandana

Berikut lirik tembang Asmarandana yang sering dipelajari dan dinyanyikan:

Aja turu sore kaki

Ana dewa nganglang jagad

Nyangking bokor kencanane

Isine donga tetulak

Sandhang kalawan pangan

Yaiku bageanipun

Wong melek sabar narima


nora gampang wong aurip

yen tan weruh uripira

uripe padha lan kebo

angur kebo dagingira

kalal yen pinangana

pan manungsa dagingipun

yen pinangan pasthi karam


poma-poma wekas mami

anak putu aja lena

aja katungkul uripe 

lan aja duwe kareman

marang pepaes dunya

siyang dalu dipun emut

yen urip manggih antaka

Makna Tembang Asmarandana

Dari lirik di atas, dapat dipahami beberapa ajaran utama:

  1. Aja turu sore
    Pesan agar manusia tidak malas, terutama di sore hari. Waktu tersebut dianggap sakral karena ada malaikat yang berkeliling bumi membawa doa dan berkah.

  2. Sandhang kalawan pangan
    Rezeki berupa pakaian dan makanan akan datang bagi mereka yang rajin berusaha, sabar, dan nrimo.

  3. Urip kudu eling
    Hidup tidak mudah jika manusia tidak memahami makna hidup. Manusia harus berbeda dengan hewan, yakni memiliki kesadaran dan tujuan hidup.

  4. Aja lena marang donya
    Pesan bagi anak cucu agar tidak terlena dengan kesenangan dunia. Segala sesuatu harus diingat bahwa hidup pasti akan berakhir dengan kematian.


Nilai Filosofis Tembang Asmarandana

Tembang ini sarat makna filosofis tentang kehidupan Jawa:

  • Tirakat: menahan diri demi mendapatkan ketentraman lahir batin.
  • Prihatin: tidak berlebihan dalam hidup, sederhana, dan rendah hati.
  • Sabar & Narima: menerima segala keadaan dengan ikhlas, tanpa mengeluh.
  • Eling Pati: selalu mengingat bahwa hidup akan berakhir, sehingga manusia harus berbuat baik.


Relevansi dengan Kehidupan Modern

Meski berasal dari karya sastra lama, ajaran dalam Tembang Asmarandana masih relevan untuk kehidupan masa kini. Di tengah kesibukan modern, manusia diingatkan untuk:

  • Tidak terlena pada kesenangan dunia.
  • Selalu bersyukur atas rezeki yang ada.
  • Mengatur waktu dengan baik dan tidak malas.
  • Mengutamakan sikap sabar, narima, dan ikhlas.


Kesimpulan

Tembang Asmarandana bukan sekadar lantunan indah, tetapi juga mengandung pesan moral yang sangat dalam. Lewat liriknya, kita diajarkan untuk rajin tirakat, prihatin, sabar, narima, dan selalu ingat pada Sang Pencipta.

Warisan budaya Jawa ini patut dilestarikan, dipelajari, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar manusia dapat menjalani hidup dengan berkah.

0 Comments:

Posting Komentar